Total Tayangan Halaman

Minggu, 08 Januari 2017

SEJARAH PERKEMBANGAN MATEMATIKA DI BABILONIA

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh...

Saya Nevy Rahmasari dari prodi Pendidikan Matematika di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya kelas B. Saya ingin berkomentar tentang kekurangan dan kelebihan jalannya presentasi dari kelompok 9 tentang "Sejarah Perkembangan Matematika Babilonia" yang beranggotakan Mohammad Arif Purnomo (Arif) dan Yolanda Saraswati (Yola).
Presentasi mereka lancar karena mereka hafal dan paham tentang materi yang akan mereka sampaikan, dan juga menggunakan LCD untuk menunjukkan powerpoint materi tersebut. Kekurangan dari presentasi mereka terletak pada Yola yang mempresentasikannya dengan cepat sehingga membuat saya kurang memahami sedangkan kelebihannya terletak pada Arif karena cara dia presentasi yaitu jelas dan mudah dipahami.

Berikut inti materi yang disampaikan oleh Arif dan Yola yang saya pahami :
     Istilah "babylonia" digunakan untuk mengartikan sekumpulan orang yang pada ribuan tahun lalu menduduki dataran aluvial antara sungai kembar, Tigris, dan Efrat. Orang-orang Yunani menyebut tanah ini yaitu "Mesopotamia" yang berarti "tanah antara sungai-sungai". Sejarah awal Mesopotamia sebagian besar kisah penjajah gencarnya yang tertarik dengan kekayaan tanah, menaklukkan pendahulu dekaden mereka, diserap budaya mereka, dan kemudian menetap menjadi kenikmatan tenang kekayaan sampai mereka diri diatasi dengan gelombang berikutnya oleh penyusup. Tak lama setelah 3000 SM, tulisan bangsa Babilonia seperti hieroglif. Bahan yang dipilih bangsa Babilonia untuk menulis menggunakan pertama buluh dan kemudian stylus dengan ujung segitiga.
     Tepi tajam stylus membuat stroke vertikal dan dasar membuat kesan kurang lebih dalam, sehingga efek gabungan adalah kepala dan ekor angka menyerupai baji, atau kuku. Skrip Cuneiform adalah konsekuensi alami dari pilihan tanah liat sebagai tulisan medium. Stylus tidak memungkinkan untuk menggambar garis melengkung, sehingga semua simbol piktografik telah harus terdiri dari irisan berorientasi dengan cara yang berbeda: vertikal, horizontal, dan miring. Wedge lain kemudian ditambahkan ketiga jenis tampak sesuatu seperti pembukaan sudut braket ke kanan dan dibuat dengan memegang stylus sehingga sisi-sisinya yang cenderung tablet tanah liat. Hanya dalam dua abad terakhir. Setidaknya 400.000 tablet tanah liat Babilonia, umumnya ukuran tangan, tersebar diatara museum berbagai negara.
     Dari jumlah tersebut, sekitar 400 tablet atau fragmen tablet telah diidentifikasi memiliki konten matematika. George Friedrich adalah seorang yang mampu memahami bahasa yunani klasik tetapi dia juga mampu memahami bahasa oriental. Grotefend mengatakan bahwa ia bisa menguraikan prasasti runcing tertentu dari presepolis dengan literatur sebelumnya. Selain itu, ia mampu mengisolasi besar banyak karakter individu dan untuk membaca 12 dari mereka benar. Sehingga Grotefend menghasilkan terjemahan bahwa meskipun terdapat banyak kesalahan, memberi gambaran yang memadai dari isi.
     Prasasti ditulis dalam tiga belas panel dalam tiga bahasa-Old Persia, Elam, dan Akkadia (bahasa Babel) semua menggunakan script runcing. Diatas ve panel penulisan Persia, seni dipahat seukuran angka lega Darius menerima pengajuan sepuluh pemimpin pemberontak yang disengketakan oleh takhta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar