Total Tayangan Halaman

Sabtu, 17 Desember 2016

ETIKA FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh


Perkenalkan saya Nevy Rahmasari prodi Pendidikan Matematika di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya kelas B. Saya anggota kelompok 4 dimata kuliah Filsafat Pendidikan Matematika yaitu menjelaskan atau mempresentasikan tentang "Etika Filsafat Pendidikan Matematika". Anggota kelompok 4 terdiri dari saya, Indah Mauludiyah, dan Laili Arifiyanti. 

Di hari kami presentasi, saya tidak masuk karena dihari itu saya berduka nenek saya meninggal. Sehingga saya tidak ikut presentasi dengan mereka, dan saya presentasi sendiri di hari yang lain.
Menurut saya, presentasi Indah dan Fifi cukup baik. Karena sebelum kami presentasi, kami belajar bersama tentang "Etika Filsafat Pendidikan Matematika" sehingga kami paham dengan materi yang akan kami presentasikan dan pastinya menggunakan LCD untuk menunjukkan power point berupa inti dari materi ini yang sudah kami siapkan. Sedangkan jalannya presentasi saya, menurut saya ataupun teman saya, presentasi saya kurang jelas dan kurangnya persiapan karena pada waktu itu tiba-tiba ada kelas kosong sehingga saya presentasi mendadak tanpa persiapan apapun dan tidak menggunakan LCD untuk menunjukkan power point. Meskipun begitu saya memahami inti dari apa yang saya presentasikan. Semoga saja apa yang saya, Indah, dan Fifi presentasikan membuat teman-teman semua paham.

Materi yang kami presentasikan yaitu pengertian etika, moral, dan filsafat, hubungan etika dalam filsafat, sejarah etika dalam filsafat, dan pentingnya etika filsafat dalam pendidikan matematika. Berikut apa yang kami presentasikan:.
Bagian-bagian filsafat ada 6 yaitu metafisika, kosmologia, logika, etika, teologi, dan antropologi. Dengan demikian jelas bahwa etika temasuk salah satu komponen dalam filsafat. Etika sebagai cabang filsafat dapat dipahami bahwa istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai ketentuan baik atau buruk. Etika memiliki objek yang sama dengan filsafat, yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia. Filsafat sebagai pengetahuan berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya berdasarkan pikiran.
Sejarah Etecara historis etika sebagai usaha filsafat lahir dari keambrukan tatanan moral di lingkungan kebudayaan Yunani 2.500 tahun lalu. Karena pandangan-pandangan lama tentang baik dan buruk tidak lagi dipercaya, para filosof mempertanyakan kembali norma-norma dasar bagi kelakuan manusia. Filsuf-filsuf pertama di Yunani kuno abad ke-6 SM merasa heran dan tidak lama kemudian muncul perspektif baru yang menimbulkan keheranan: Mengapa perbuatan satu kita sebut baik dan terpuji sedangkan perbuatan lain kita anggap buruk dan tercela? Kemudian diselidikinya semua perbuatan. Dengan demikian lahirlah etika sebagai cabang baru dari filsafat. 
Dengan memahami etika filsafat, khususnya dalam membentuk pribadi dan karakter siswa atau mahasiswa, diharapkan memiliki sikap atau etika moral yang baik dalam proses pembelajaran. Di samping itu, diharapkan juga memiliki disiplin yang tinggi dan motivasi yang baik, lebih menghargai proses daripada hasil, menghargai waktu, taat pada peraturan sekolah maupun negara. Etika filsafat juga berperan dalam pendidikan matematika, yaitu untuk mematuhi aturan-aturan yang sudah menjadi rumus-rumus matematika. Tidak merubah-rubah sesuai keinginan sendiri. Dengan kata lain, etika filsafat mencakup sikap kita ketika berproses dalam pendidikan matematika dan menuntut orang agar bersikap rasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar